BUKAN KISAH NABI YUSUF

“Dunia memang sudah terbalik, bi…sudah terbaliiiik!” Ahad pagi yang tadinya tenang berubah heboh

oleh jeritan ummi.

“Ada apa ummi, kok panik gitu…?!” Abi jadi ikutan setengah panik.

“Bunga, bii!…Bunga!” Kali ini ummi sambil mengacung-acungkan beberapa ikat bunga..

“Tenang dulu, mi duduk dulu…minum dulu…..” Abi memenangkan Ummi yang masih emosi jiwa dengan segelas air putih. “ Nah, sekarang ceritakan yang buat ummi heboh gini pagi-pagi.”

“Ini bi…..ada yang ngirim bunga buat anak kita Faris…dan semuanya ada 5 ikat bunga dari 5 wanita yang berbeda…gila apa?!” Ummi  masih terbawa emosi..

“Wah, hebat dong si Faris…” Diam-diam terselip perasaan bangga di hati abi yang anaknya kebanjiran fans.

“Hebat apanya…zaman ummi dulu, lelaki yang ngasih bunga, sekarang kok malah terbalik.”

“Wajarlah, mi..anak kita juga udah besar…udah remaja…3 bulan lagi dia tujuh belas tahun…” Abi masih menanggapi dengan tenang..sembunyi-sembunyi ada rasa bangga anaknya digilai wanita.

“Tetap aja ummi gak terima orang perempuannya juga gak ada yang bener.”

“Trus mana Faris…?”

“Kan lagi ngajar anak-anak kompleks ngaji  di mushola…”

“Oh..ya…Abi lupa…simpan aja bunganya, mi…itung-itung buat mempermanis ruangan kita.” Kata Abi kalem.

“Ah, nggak…mau aku kasi tukang sayur saja…tar perempuan-perempuan itu ke geeran bunganya kita pajang.Oya, bi…tapi jangan bilang-bilang sama anak kita Faris kalo ia dapat kiriman bunga ya…ummi gak mau sekolahnya keganggu hal yang gak penting kayak gini.”

“Iya…iya….” Kata abi menenangkan. Selang beberapa lama, Faris datang dengan nafas tersengal-sengal .

“Ummi….Abi….tutup…tutup.pintunya….kunci…kunci..!”. Seru Faris panik

“Apaan sih Faris, masuk bukannya Assalamualaikum…kamu kenapa?” Tegur Abi.

“Itu bi, aku dikejar-kejar ibu-ibu majelis taklim, mereka minta aku ngajarin ngaji anak gadis mereka..Mintanya malam minggu, trus privat lagi..”Faris menjelaskan sambil ngos-ngosan..

“Tuh, kan, apa ummi bilang, wanita-wanita jaman sekarang edan…Gak tua gak muda….”Si Ummi melanjutkan ngomel-ngomel jilid dua….

“Sudah-sudah…Faris kamu masuk kamar dulu sana, nanti biar abi yang menjelaskan sama ibu-ibu itu kalo kamu lagi sibuk persiapan ujian..” Setelah merasa akan aman, Faris ngumpet di kamar. Sayup-sayup terdengar ketukan pintu dan salam sahut menyahut.

“Wa alaikum salam…” Abi membuka pintu didampingi ummi yang sesekali muncul dari balik punggung abi..(hehehe bisa bayangin, gak???). “Eh, ibu-ibu..rame amat kayak mau demo, keluarga kami salah apa kok di demo kayak gini..”

“Ah, Pak Soleh, bisa aja….Kami mau ketemu nak Faris…”

“Wah, Farisnya baru pulang, tuh bu..kayaknya sih lagi istirahat…Ada yang bisa kami bantu, Bu?”

“Ini pak, kami mau minta tolong Faris ngajarin anak-anak kami ngaji, yah…tapi kami maunya privat aja, dan anak kami bisanya sabtu malam..”Salah seorang ibu menjelaskan disertai anggukan ibu-ibu yang lain. Ummi yang sesekali muncul dari balik layar…maksudnya punggung abi, malah sibuk ngitung jumlah ibu-ibu yang berdiri di hadapan mereka…dua belas orang..!!!privat ngaji dalam satu hari dengan waktu yang berbeda dan  dengan dua belas orang remaja putri yang berbeda..ckckckck..tak bisa dibayangkan.

“Waduh, maaf ya,bu…terpaksa kami mengecewakan ibu-ibu,nih..untuk sementara anak kami Faris tidak melayani privat ngaji anak remaja putri, selain takut fitnah, anak kami juga sibuk belajar untuk menghadapi ujian. Kami harap ibu-ibu maklum, yah..”Akhirnya Ummi keluar suara juga.

“Wah, pak, bu…tolong dong..ini permintaan anak-anak kami….Kami takut anak kami bunuh diri karena nak Faris tidak berkenan..”Sahut ibu yang lain sambil diikuti anggukan memelas dan sahutan meng-iya-kan dari yang lain.

“Maaf, bu..kami tak bisa…”

“Wah, Bapak sama Bu Soleh sombong,nih…!!Mentang-mentang punya anak ganteng, kami ditolak.” Wah, kalo komentar yang ini sudah provokatif non intelek, pikir ummi. Entah dari mana berasal, tiba-tiba ada yang berseru..ayo kita masuk aja langsung, kita bawa keluar nak Faris! Serbuuu!!! Si Abi dan Si Ummi jadi kelimpungan, mereka sibuk dorong-dorongan pintu sama ibu-ibu …”Dorong yang kuat, Bi!!!Doroooong!!!!”

GEDEBUK!!!

“Ummi, apa-apaan sih…didorong-dorong, abi jadi jatuh, nih…!!” Abi muncul dari bawah tempat tidur dengan muka kusut.

“Eh, Oh..maaf, Bi..aku mimpi rumah kita diserbu ibu-ibu yang mau anak gadisnya diajarin ngaji sama Faris.”

“Diajarin ngaji  gimana, orang anaknya baru lima bulan…tuh dah nangis…popoknya basah kali tuh.” Si Abi naik kembali ke tempat tidur dan melanjutkan tidurnya dengan cueknya.

Pandangan ummi tertuju pada box bayi tempat Faris menangis..Cuma mimpi…entah  akan jadi kenyataan atau tidak, tapi semoga saja tidak…ribet urusannya, karena ia bukan nabi Yusuf..tapi, ia bisa belajar dari kisah nabi Yusuf kelak.

Seperti biasa, @langit sore yang menginspirasi untuk menyelesaikan cerpen yang tertunda

Jakarta, 10 Juni 2011

@Cheitumminyafardais

Leave a comment