OVER PEDE!

Hari ini kubersiap-siap melamar gadis itu bersama Dudung. Memang belum ku tahu namanya, tapi melihatnya di ujung hari setiap minggu sudah cukup meyakinkan ku. Ia memang hanya membalas senyumku dengan anggukan kecil serta senyum malu-malu dan lari menghilang di balik pintu. Serupa drama india atau musikal lainnya. Tapi, kunikmati fantasiku, yang sejenak kumatikan dengan istigfar, berampun pada-Nya.

Aku memang tak berani melintas di depan rumahnya seorang diri, pasti kubonceng si Dudung…sahabatku..karena kutahu, jika hatiku dan hati gadis itu berduaan ada pihak ketiga diantaranya, syaithon!

Dudung bersedia menemaniku melamar gadis itu. Ia memang sobat yang baik. Kukatakan, “aku tak sanggup berlama-lama menahan perasaan, Dung”. Dan Dudung sendiri yang menginspirasiku untuk melamarnya, daripada terjerumus dosa. Kami pun berboncengan, aku tak bisa membedakan raung motorku dan detak jantungku,sama!

Tibalah kami di depan rumah sang gadis pujaan hatiku. Disambut ruang tamu megah dengan lampu kristal berkelap-kelip seumpama bintang. Aku dan Dudung duduk berdampingan. Dan sebentar lagi kedudukan Dudung akan tergantikan, bukan ia lagi yang akan mendampingi ku kelak atau ku bonceng saban hari. Imajinasiku berputar-putar di atas kepalaku.

Sang calon ayah mertuaku pun muncul…sang gadis pujaanku disembunyikan…Kusampaikan niat tulus nan baikku. Sang calon ayah mertua mengangguk-angguk, nampak bijak. Kemudian, sejenak ia masuk menemui sang gadis…lama sekali, sampai aku dan Dudung saling menyandarkan kepala satu sama lain, hampir tertidur! Dengan berharap santai, kunanti keputusan sang calon ayah mertua, dengan percaya diri tingkat tinggi, pasti diterima…kelihatan kok dari raut wajah calon ayah mertua yang bijak itu…

“Begini, nak…kami menghargai kedatangan,nak ini..juga itikad baiknya pada putri kami, namun sayang..putri kami ternyata mencintai teman anda ini, nak….dan hanya berkeinginan menikah dengannya.” Dengan sopannya sang calon ayah mertua mengarahkan jari dan jempolnya ke arah Dudung…..Sejenak, angan ku melayang menembus dimensi lampau zaman itsar*nya para sahabat Rasulullah…ke kisah seorang sahabat Rasulullah, Salman al Farisi, yang punya kemiripan persis dengan kisah tragisku ini..sontak ku berpekik takbir, membesarkan hatiku yang hampir saja mengerut!

*itsar= mendahulukan kepentingan saudaranya.

@cheitumminyafardais
Jakarta, 9 Oktober 2011

IMAJINASI TINGKAT TINGGI!

image

Anakku berlari menghampiriku di dapur. Hampir bisa kutebak cerita khayalan apa lagi yang akan meluncur dari bibir mungilnya. Posisi mataku sejajar dengan hidung bangir kecilnya,yang kembang kempis ketika bercerita.

“Bunda tahu tidak,aku baru saja hadir dalam rapatnya Rasulullah dan sahabat Salman al Farisi, aku yang memberi ide salman untuk disampaikan ke Rasulullah,untuk menggali parit kalo kafir quraish datang menyerang….” Aku membelalakkan mata,pura2 terkesima,supaya ia tak berhenti berceloteh..padahal aku ingat, itukan cerita ku semalam sebelum ia tidur. Ia memang begitu, senang berimajinasi..

Sewaktu aku sedang menyiram bunga di taman, jagoan kecilku datang lagi,
“Bunda…,ssst…jangan ribut…aku sedang mendapatkan tugas menggantikan Rasulullah tidur di tempat tidurnya, supaya ketika Quraish datang, mereka mengira itu beliau…aku sembunyi dulu ya..” Lantas ia ngacir..ku intip dari jendela kamar,ia benar-benar bersembunyi di balik selimut..rupanya kali ini ia berperan sebagai Ali bin Abi Thalib..aku tersenyum, itu cerita tadi siang kan, nak??..dan ia ketiduran.

Esok pagi kuajak ia ke pasar, lalu ia mulai berimajinasi lagi..

“Bunda, di toko beras itu ada seorang jin anak-anak yang mau mencuri beras, tapi ditangkap oleh Abu Hurairah, tapi ia datang terus untuk mencuri, sampai tiga kali, dan ia sudah membohongi Abu Hurairah katanya untuk keluarganya yang miskin…tau tidak, bunda…?? Akhirnya ia menyuruh Abu Hurairah untuk membaca ayat kursi* setiap hari..supaya ia tak datang lagi..” Hemh, yang ini pun cerita dariku..

Beberapa hari ini, ia tak bercerita ceria lagi seperti biasa. Malah hanya ketakutan yang kutangkap gelagatnya. Padahal tak ada cerita seram yang kuceritakan, pantang untukku. Katanya ada monster jahat yang selalu mengikutinya ingin merebut semua mainannya..aku tak tahu imajinasinya atau bukan…tapi, ia bilang ajari aku menghafal ayat kursi* bunda, seperti yang diajarkan jin anak-anak itu pada Abu Hurairah…

*ayat kursi= QS.al Baqarah:255

@cheitumminyafardais
Jakarta, 3 Oktober 2011