UNTUK SEORANG PRIA IKHLAS DAN BERNYALI

Siapa bilang aku tak mau menikah? Setiap wanita normal sepertiku pasti punya ingin itu. Hanya saja pria di luar sana terlalu bernyali kecil untuk sebuah komitmen, atau pilih kasih.

*****

Kenalkan aku wanita mapan bergelar bangsawan dengan deretan gelar di belakang namaku…berpribadi cantik,berbakat,terkenal…dll. Hanya saja belum beruntung dinikahi pria. Maaf, bukannya ku menutup diri dengan tidak menggubris mereka yang mengajak menjalin hubungan untuk sekedar coba-coba cocok atau tidak…bukan…bukan itu…Aku tak butuh pria yang bernyali kecil yang tak sanggup melamarku karena alasan yang jelas-jelas menampakkan kepengecutannya..Dan rasanya tak layak kecantikanku terkotori dengan sentuhan tangan pria, sebelum ku halal untuknya.

Usia ku memang tak lagi muda, kepala tiga menjelang empat puluh, dan bisa saja kuberlaku seperti Khadijah istri Rasulullah untuk meminang pria, namun masalahnya adakah pria yang berpribadi Rasulullah untuk ku pinang?Maka tak ku lakukan!

Jika kalian tanya pernahkahku patah hati, ku kan jawab pernah ketika kuputuskan tuk jatuh cinta di awal usiaku tiga puluh, dan cintaku jatuh pada pria alim yang lebih memilih menyelamatkan wanita biasa ketimbang wanita sholehah sepertiku. Dan kau tahu, aku benar-benar patah hati….

Aku wanita mapan, yang usianya terus berlomba dengan keinginanku untuk menikah, kadang usia ku sampai di garis start dan keinginanku hanya gigit jari. Tapi, aku punya Allah, yang tak akan lari ketika kukejar, dan tak akan menolak ketika ku minta, meski pinta itu sejak sepuluh tahun lalu…mungkin Dia begitu sayang padaku dan menunggu hingga rasaku padaNya sampai pada titik yang Dia inginkan…Dan harapku tak pernah berhenti padaNya.

Untuk seorang pria ikhlas dan bernyali, di usiaku yang mendekati empat puluh.

******

Kulipat kertas yang baru saja kutulisi, kumasukkan amplop, tak lupa kusertakan sebuah foto. Tak ada waktu lagi untuk berpikir, jadi atau tidak surat ini ku serahkan pada seorang ustadzah kenalanku yang meminta ku menuliskan biodata dilengkapi foto…Yang jelas, cara ini adalah jawaban dari istikharah ku setahun terakhir ini, yang diberikan Allah, semalam lewat mimpi.

Jakarta,5 Oktober 2011
Tetap istiqomah untuk janji yang tak pernah salah.
@Cheitumminyafardais